HAPPY SCHOOL

HAPPY SCHOOL

     Pernahkah kita memiliki sebuah mimpi tentang sebuah taman berhiaskan senyum dan kehangatan? Taman tempat sang penjelajah masa depan berlari untuk bermain dan berkreasi tanpa merasakan hambatan dan ancaman.
     Dan saya menemukan mimpi tersebut di sebuah sekolah  yang terletak di sebuah kota kecil Tanhyon Myeon, Pajusi, Gyonggido, Korea Selatan. Sekolah tersebut bernama Tanhyon Middle School.
    Sebagai sebuah sekolah yang terletak di daerah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan, tujuan dari sekolah yang berbunyi "Education for all, together we are a happy school", tentu saja sangat menarik perhatian. Tujuan tersebut juga menggambarkan sebuah impian yang luar biasa. karena tentu saja tidaklah mudah untuk menjadikan sebuah sekolah sebagai Happy School apalagi jika sekolah tersebut berada di wilayah perbatasan dua negara yang sedang berseteru.
    Happy School yang dimaksud adalah sebuah tempat dimana siswa bisa mendapatkan pembelajaran berharga dari setiap aktivitas di sekolah sehingga mereka memiliki kemampuan berpikir kritis yang akan sangat berguna dalam menghadapi masalah kehidupan yang semakin kompleks.
Untuk menjadi "Happy School", sekolah harus memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan tiga unsur yaitu unsur manusia yang menyangkut hubungan antar komunitas sekolah, proses pembelajaran dan lingkungan sekolah.
    Ada hal yang menarik yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya membangun hubungan atar komunitas sekolah. Salah satunya adalah dengan menerapkan ucapan salam yang berbunyi "saranghamnida" yang berarti "I love you" antara siswa dengan guru. Dengan ucapan itu sekolah ingin menumbuhkan rasa cinta atau sayang diantara guru dengan siswa. Dan itu memang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Siswa tampak mencintai dan menghormati guru demikian juga sebaliknya.
    Hubungan sekolah dengan orang tua juga sangat baik, Orang tua tidak hanya dilibatkan dalam penyusunan program sekolah dan pembiayaan tetapi juga dalam kehidupan sekolah setiap hari. Pada saat jam makan siang kita akan melihat orang tua siswa yang memakai rompi hijau berkeliling melakukan monitoring. Pada saat ulangan sekolah, orang tua diberi jadwal untuk ikut mengawas ruangan bersama guru. Dan orang tua juga dilibatkan pada saat sekolah menyelenggarakan hajat sekolah.
    Untuk kegiatan pembelajaran selain ada kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler terdapat juga program kegiatan ko kurikuler seperti art cure, happy time project, preventing school violence and club activity.
    Sedangkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan aman, sekolah melaksanakan program clean up time yang diawasi oleh wali kelas selama 30 menit setiap hari setelah selesai Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan kebersihan dilakukan secara mandiri oleh guru dan siswa karena mereka tidak memiliki penjaga sekolah. Sekolah juga membuat menyediakan tempat bermain bagi siswa pada saat jam istirahat baik indoor maupun outdoor. Untuk memberi motivasi kepada siswa, setiap pagi diputar lagu-lagu klasik sebelum jam pembelajaran dan pada jam makan siang diputar lagu-lagu K-Pop melalui pengeras suara. Dan pada saat jam makan siang pula orang tua berkeliling melakukan monitoring untuk menjaga siswa.
    Demikian upaya-upaya yang dilakukan Tanhyon Middle School untuk menciptakan Happy School. Sungguh menarik bukan ? Kalau sekolah lain mampu membangun mimpi seperti itu, bukankah kita juga akan bisa?

*catatan kaki di ujung langit    
Tasikmalaya, 18 Januari 2017

Komentar

Postingan Populer